Sebuah Peraduan Rindu
Aku merindukanmu dengan cara yang paling halus, seperti angin yang mencium pucuk-pucuk daun,tanpa pernah mengaku bahwa ia singgah. Rinduku datang perlahan,mengisi setiap celah malam dengan bayang wajahmu, yang tak pernah lelah menari di pikiranku. Ada sesuatu dari senyummu, yang membuat dunia seakan berhenti berputar,membiarkanku jatuh sedikit lebih jauh ke dalam semesta yang tidak pernah kumiliki. Aku mencintaimu dengan cara yang sunyi,tapi rasa ini tumbuh seperti bunga liar, tidak kau tanam, namun tetap mekar. Betapa romantisnya rindu ini, walau ia terlahir dari keterbatasan antar jarak , keadaan, dan peraduan namun ia mampu selalu melukiskan keindahan senyum mu di relung jiwa ini. Aku merindukanmu seperti senja merindukan malam, ia mengetahui kapan harus pergi dan diam, agar langit malam bisa bercahaya oleh bintang yang lain dan sudah pasti itu bukan dirinya. Meski Kau telah menjadi miliknya dan masih bersamanya ,kan ku jaga perasaan ini agar tidak mengganggu rencana seme...